Setelah berakhirnya Perang Schleswig-Holstein Kedua antara Prusia dan Denmark tahun 1864, wilayah kebangsawanan Schleswig dan Holstein milik Denmark dianeksasi oleh Prusia (dan nantinya oleh Kekaisaran Jerman tahun 1871). Ketika Perang Dunia I pecah tahun 1914, masih banyak warga Schleswig dan Holstein yang mempunyai nama Denmark, berbicara dalam bahasa Denmark, dan masih merasa diri sebagai orang Denmark meskipun dalam teori lahir dan dibesarkan di wilayah Kekaisaran Jerman. Sekitar 26.000 s/d 30.000 orang penduduk Schleswig-Holstein berperang di pihak Jerman, dengan mayoritas dari mereka adalah orang keturunan Denmark. Beberapa dari mereka bergabung secara sukarela - karena menganggap sudah menjadi tugasnya untuk mengabdi - meskipun sebagian besar darinya dipaksa untuk bergabung, dan merasa bahwa mereka berperang hanya untuk kepentingan negara lain. Orang-orang Denmark ini ikut berpartisipasi dalam beberapa pertempuran terhebat Front Barat seperti Verdun, Somme, dan Passchendaele. Sementara sebagian kecil diantaranya turut pula mencicipi medan tempur Front Timur. Di akhir perang, tercatat bahwa sekitar 4.000 s/d 6.000 prajurit Denmark yang terbunuh, dengan meninggalkan 5.000 anak-anak yatim. Selain itu, 6.000 lainnya "hanya"menderita luka-luka. Foto: Prajurit-prajurit Jerman keturunan Denmark sedang dalam perjalanan menggunakan kuda, bersama dengan meriam artileri Krupp 1896 serta seekor anjing yang memakai knautschmütze (crusher cap).
Sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10212521126694848&set=a.10212482164960829&type=3&theater
No comments:
Post a Comment